Strategy Profit dengan Pin Bar Chart

Written by Indri Dwi Sapitri, November 25, 2020

Kali ini saya akan mengupas tentang Pin Bar, apa yang di maksud tentang Pin Bar, bagaimana cara penggunaannya dan bagaimana mengambil Profit dengan Pin Bar?

Definisi Pin Bar

Pin bar adalah singkatan dari sebutan nama sebuah candlestick bar yang berbentuk memanjang yaitu ‘pinocchio’ bar. Candlestick tersebut mempunyai ekor (tail) atau sumbu (wick) yang lebih panjang dari badan (body)nya. Pin bar sering ditemukan dalam chart trading sehari-hari dan bisa muncul pada semua time frame.

Formasi Pin Bar biasanya merupakan pola reversal price action yang menunjukkan penolakan (rejection) pada sebuah level harga tertentu. Kita bisa mengambil profit menggunakan formasi ini dengan membuka posisi pada bar setelah terbentuknya Pin Bar.

Karakteristik Pin Bar

Pin Bar memiliki ekor yang lebih panjang dari body. Ekor ini juga disebut dengan sumbu atau bayangan (shadow). Panjangnya ekor menunjukkan kekuatan penolakan (rejection) atau terjadinya false break pada suatu level harga tertentu. Semakin panjang ekor sebuah pin bar maka akan semakin valid pin bar tersebut, dalam hal ini berarti semakin tinggi sentimen penolakan terhadap suatu level harga tertentu.

Semakin sempit atau semakin kecil body sebuah pin bar maka akan semakin valid Pin Bar tersebut.

Secara umum bisa disimpulkan bahwa sebuah Pin Bar dianggap valid jika panjang ekor kira-kira dua per tiga dari panjang total pin bar tersebut.

Sisi lain dari ekor disebut dengan ‘nose’ (hidung). Semakin pendek hidung akan semakin valid pin bar tersebut.

Semakin tinggi time frame trading maka akan semakin valid sebuah pin bar asalkan telah terkonfirmasi dengan benar. Hal ini disebabkan karena kemungkinan tingkat kesalahan pergerakan harga (noise) pada time frame tinggi (biasanya 4 hour keatas) akan lebih kecil dibandingkan dengan time frame rendah (1 hour kebawah).

Kapan Pin Bar membuat arah menjadi Bullish?

Bullish reversal pin bar biasanya terbentuk pada keadaan downtrend dan menunjukkan kemungkinan pembalikan ke arah uptrend setelah terjadi penolakan pada level tertentu sesuai yang ditunjukkan ekor pin bar. Ekor pada formasi bullish reversal pin bar berada pada bagian bawah body karena menunjukkan penolakan untuk menembus level harga yang lebih rendah.

Kapan Pin Bar membuat arah menjadi Bearish?

Bearish reversal Pin Bar terbentuk pada keadaan uptrend dan menunjukkan kemungkinan pembalikan ke arah downtrend setelah terjadi penolakan pada level harga tertentu. Ekor pada formasi bearish reversal pin bar berada pada bagian atas body karena menunjukkan penolakan untuk menembus level harga yang lebih tinggi

Konfirmasi reversal Pin Bar

Formasi sebuah pin bar adalah sebuah bar yang menonjol keluar diantara bar-bar sebelum dan sesudahnya, maka konfirmasi validitas pin bar adalah pada bar setelah pin bar yang terbentuk tersebut.

Agar sebuah bullish reversal pin bar terkonfirmasi maka panjang bar candlestick sesudah pin bar tersebut (body dan ekornya) seluruhnya harus lebih tinggi dari level terendah pin bar, dan harga penutupannya harus lebih tinggi dari harga penutupan pin bar. Sementara untuk bearish reversal pin bar yang terkonfirmasi maka panjang bar candlestick sesudah pin bar tersebut seluruhnya harus lebih rendah dari level tertinggi bearish pin bar tersebut, dan harga penutupannya harus lebih rendah dari harga penutupan pin bar.

Contoh formasi reversal Pin Bar pada chart trading

Seperti tampak pada gambar diatas, semua pin bar telah terkonfirmasi dan menunjukkan keadaan bullish reversal. Konfirmasi Pin Bar adalah yang menonjol keluar diantara bar-bar sebelum dan sesudahnya.

Pin bar yang terbentuk pada kondisi pasar yang sedang trending akan cenderung mempunyai probabilitas tinggi seperti pada contoh GBP/JPY daily berikut ini, dimana bullish reversal pin bar terbentuk pada setiap akhir retracement (koreksi). Perhatikan bahwa bullish pin bar yang pertama (paling kiri) tidak terkonfirmasi sehingga pin bar tersebut tidak valid.

Cara Trading dengan formasi Pin Bar

Sering kali formasi pin bar menunjukkan pola pembalikan arah trend (reversal pin bar), meski ada juga pin bar yang mengisyaratkan penerusan arah trend. Ada 3 kemungkinan cara untuk entry pada bar setelah pin bar, yaitu:

Market entry: entry pada harga pasar yang dianggap terbaik pada saat itu. Entry buy bila terbentuk bullish reversal pin bar, dan entry sell jika yang terjadi adalah bearish reversal pin bar.

Stop entry: yaitu pending order berupa ‘buy stop’ untuk reversal bullish pin bar dan ‘sell stop’ untuk reversal bearish pin bar. Nilai pending order buy stop harus lebih tinggi dari harga pasar sekarang, dan nilai untuk order sell stop harus lebih rendah dari harga pasar sekarang. Level stop loss bisa ditentukan beberapa pips dibawah level terendah pin bar (untuk buy stop), atau beberapa pips diatas level tertinggi pin bar (untuk sell stop).

Limit entry: yaitu pending order berupa ‘buy limit’ untuk reversal bullish pin bar dan ‘sell limit’ untuk reversal bearish pin bar. Nilai pending order buy limit harus lebih rendah dari harga pasar sekarang, dan nilai untuk order sell limit harus lebih tinggi dari harga pasar sekarang. Level stop loss bisa ditentukan beberapa pips dibawah level terendah pin bar (untuk buy limit), atau beberapa pips diatas level tertinggi pin bar (untuk sell limit). Limit entry ini didasarkan pada asumsi bahwa biasanya pergerakan harga akan retrace atau mengalami koreksi ketika telah mencapai 50% dari panjang ekornya.

Perlu diperhatikan agar probabilitas entry yang kita lakukan tinggi, maka disarankan untuk entry pada bar setelah pin bar hanya jika disertai dengan faktor-faktor pendukung yang cukup kuat, antara lain level support atau resistance. Baca Juga: DOUBLE CUAN TRADING DENGAN SUPPORT DAN RESISTANCE

Butuh Konsultasi?

Hubungi Kami