PILAH PILIH SAHAM? PERHATIKAN BEBERAPA HAL BERIKUT!

Written by Karlina, November 19, 2020

Sebagai seorang calon investor di pasar modal khususnya stock market, beberapa cara serta strategi yang benar patut diketahui dan kemudian diterapkan untuk memilih saham di perusahaan yang tepat. Kecermatan lebih di dalam memilah dan memilih saham sebelum dimasukkan ke portofolio bisa menghasilkan keuntungan menjanjikan bagi investor.

Memilih saham berharga murah saja tidak cukup. Investor cerdas sebaiknya melakukan evaluasi fundamental agar saham yang dipilih bukan hasil “goreng-gorengan” semata, melainkan memang berkualitas. Untuk bisa membaca prospek saham yang akan dibeli, Anda bisa menggunakan enam rasio penting untuk analisa fundamental dalam memilih saham yang tepat yaitu:

Rasio Earnings Per Share (EPS)



Rasio pertama untuk mengevaluasi saham adalah EPS atau laba bersih per lembar saham. Semakin rasio EPS ini mengalami peningkatan dan tumbuh, maka kinerja perusahaan semakin membaik. Kondisi tersebut terjadi karena kemungkinan besar penjualan serta laba perusahaan tersebut terus tumbuh. Oleh karena itu, sebaiknya carilah perusahaan dengan rasio earnings per share (EPS) yang meningkat dari waktu ke waktu.
 

Price Earnings Ratio (PER)



Rasio penting kedua dalam memilih saham adalah Price Earning Ratio (PER). Rasio tersebut merupakan perbandingan antara harga saham dan laba bersih perusahaan. Salah satu fokus dari perhitungan PER adalah perolehan laba bersih emiten, jadi jika sudah mengetahui PER dari sebuah emiten maka Anda bisa mengetahui apakah harga suatu saham wajar atau tidak secara nyata bukan hanya berdasarkan perkiraan saja.
 

Rasio Price to Book Value (PBV)



Jika rasio PER berfokus pada perolehan laba bersih perusahaan, rasio Price To Book Value (PBV) lebih melihat ke sisi nilai ekuitas perusahaan. Oleh karena itu, PBV bisa didefinisikan sebagai rasio yang membandingkan nilai pasar suatu saham (stock's market value) terhadap nilai buku per lembar saham (nilai saham saat saham dijual untuk pertama kalinya kepada investor).
Normalnya,  sebuah perusahaan yang tidak bermasalah memiliki rasio PBV diatas satu. Namun hal berbeda terjadi di emiten bank karena semakin besar nilai kapitalisasi pasar bank itu maka makin tinggi pula rasio PBV yang bersedia dibayar investor. Jadi, semakin bagus prospek sebuah emiten dan disukai oleh banyak investor maka semakin tinggi pula PBV sahamnya.

Rasio Return On Equity (ROE)



Berikutnya, dalam memilih saham perlu memperhatikan rasio Return On Equity (ROE), yakni perbandingan antara laba bersih dengan total ekuitas atau sama juga dengan rasio EPS dibagi dengan rasio PBV. Rasio keempat ini adalah suatu parameter dari income atau penghasilan yang bisa diperoleh oleh pihak pemilik perusahaan (pemegang saham) dalam investasi dana mereka di perusahaan tertentu.

ROE bisa menunjukkan pada para investor mengenai kemampuan modal yang dimiliki oleh perusahaan sendiri (ekuitas) untuk menghasilkan laba bersih, laba setelah bunga, pajak atau biasa disebut earning after interest and tax. Singkatnya, rasio ROE tersebut mencerminkan kemampuan perusahaan atau emiten dalam mengelola ekuitasnya.
 

Debt To Equity Ratio (DER)



Semua rasio yang sudah dijelaskan di atas merupakan rasio terkait dengan laba perusahaan. Sedangkan Debt To Equity Ratio (DER) berfungsi untuk mengukur resiko keuangan suatu perusahaan atau emiten. Rasio DER membandingkan jumlah seluruh utang perusahaan pada modal perusahaan. Oleh karenanya, semakin tinggi besaran rasio DER maka semakin meningkat level resiko perusahaan itu. Investor sebaiknya tak mengabaikan DER saat memilih saham, karena ini bisa jadi warning ketika perusahaan akan bermasalah.

Kesimpulan

Mempertimbangkan rasio-rasio diatas saat memilih saham akan memudahkan Anda sebagai investor dalam memilih emiten yang memang berkualitas baik dan berharga wajar. Membeli saham adalah membeli bisnis perusahan. Oleh karena itu, dengan mendapatkan perusahaan terbaik berdasarkan penilaian fundamental, maka sama dengan mempersenjatai investor agar mampu mendapatkan profit dan menghindari jebakan-jebakan di pasar.

Butuh Konsultasi?

Hubungi Kami