INFLASI ATAU DEFLASI, PILIH MANA?

Written by Indri Dwi Sapitri, November 25, 2020

Hari ini saya akan membahas tentang  ekonomi yaitu Inflasi dan Deflasi. Jika Inflasi membuat semua harga barang menjadi naik dan Deflasi membuat semua harga barang menjadi turun, kita lebih baik memilih yang mana?

Sebelumnya, mari kita bahas pengertian, faktor penyebab dan dampak tentang Inflasi dan Deflasi terlebih dahulu.

 

INFLASI

Pengertian Inflasi

Inflasi merupakan proses kenaikan harga secara umum yang terus menerus terkait dengan mekanisma pasar yang ada pada saat itu.

Faktor terjadinya Inflasi

Naiknya permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa
Ketika pemerintah menaikkan gaji pegawai negeri sipil(PNS), biasanya diikuti dengan kenaikan permintaan barang dan jasa. Bila kenaikan besarnya permintaan ini tidak diimbangi dengan penambahan volume barang dan jasa di pasar, maka hal ini akan berakibat pada naiknya harga barang dan jasa. Kenaikan gaji PNS ini pada dasarnya mengidikasikan adanya kenaikan jumlah uang yang beredar. Jenis inflasi ini disebut demand-pull inflation

Kenaikan biaya produksi
Pada waktu pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), maka harga barang-barang di pasar juga akan meningkat. Mengapa? Ka rena kenaikan harga BBM berdampak pada kenaikan biaya produksi, akibatnya perusahaan juga menaikkan harga jual barang dan jasanya. Disini terjadi cost-push inflation.

Defisit anggaran belanja (APBN)
Defisit APBN yang ditutup dengan percetakan uang baru oleh Bank Indonesia, akan berakibat pada bertambahnya jumlah uang beredar, dimana hal ini akan berdampak pada kenaikan harga barang dan jasa.

Menurunnya nilai tukar rupiah
Menurunnya nilai tukar terhadap valuta asing, seperti US dollar, Yen, Deutche Mark, akan berdampak pada semakin mahalnya barang-barang produksi impor. Hal ini berakibat pada kenaikan biaya produksi.

 

Dampak Inflasi

Dampak Positif
Bagi Masyarakat: Inflasi akan mendorong perekonomian menjadi lebih baik dengan meningkatnya pendapatan nasional, dan orang akan semakin semangat untuk bekerja, menabung, serta berinvestasi.

Bagi pengusaha: inflasi akan memberikan keuntungan karena akan memberikan perolehan yang lebih tinggi daripada kenaikan biaya produksi.

Dampak Negatif
inflasi akan menyebabkan menurunnya investasi, mendorong kenaikan suku bunga, spekulasi penanaman modal, terhambatnya pembangunan ekonomi, defisit neraca pembarayan, ketidakstabilan ekonomi, dan menurunnya kesejahteraan masyarakat.

Pada tingkat inflasi yang parah, dimana inflasi menjadi tidak terkendali, maka perekonomian menjadi kacau. Hal ini mengakibatkan harga meroket tinggi yang membuat orang tidak bersemangat kerja. Terlebih bagi mereka yang berstatus karyawan yang menerima pendapatan tetap, akan kesulitan mengimbangi kenaikan harga yang terjadi, mengingat kenaikan gaji tidak dapat langsung dilakukan pada saat itu juga.


DEFILASI

Pengertian Deflasi

Dalam ekonomi, deflasi adalah suatu periode dimana harga-harga secara umum jatuh dan nilai uang bertambah. Deflasi adalah kebalikan dari inflasi. Bila inflasi terjadi akibat banyaknya jumlah uang yang beredar di masyarakat, maka deflasi terjadi karena kurangnya jumlah uang yang beredar. Ada pula deflasi didefinisikan sebagai meningkatnya permintaan terhadap uang berdasarkan jumlah uang yang berada di masyarakat.

Faktor terjadinya Deflasi

Menurunnya Persediaan Uang di Masyarakat
Menurunnya jumlah persediaan uang di masyarakat ini cenderung disebabkan karena sebagian besar masyarakat menyimpan uangnya di bank.

Meningkatnya Persediaan Barang
apabila permintaan barang meningkat.Produsen cenderung terus meningkatkan produksinya pada saat kondisi seperti itu.

Menurunnya Permintaan Akan Barang
Apabila permintaan akan suatu barang menurun sedangkan produksi tetap dilakukan maka cenderung hal tersebut akan menurunkan tingkat harga barang yang bersangkutan.

 

Dampak Deflasi

Dampak Positif
Harga barang dan jasa mengalami penurunan

Dampak Negatif
Anjloknya pendapatan sektor bisnis, terjadinya pengurangan gaji pemutusan hubungan kerja, pengeluaran konsumen yang berubah, serta merosotnya investasi.


Jadi lebih pilih mana Inflasi atau Deflasi?

Nyawa dari mesin ekonomi saat ini adalah borrowing and spending, yang didorong oleh tersedianya uang. Ketika pola pikir konsumen berubah dari inflasi menjadi deflasi, orang tidak hanya berhenti belanja, mereka akan berhenti berutang (collapse in confidence). Hal ini bahkan akan memicu orang untuk mempercepat pelunasan utang yang dimiliki. Dengan demikian akan membuat uang menghilang dari aktivitas perekonomian dan kembali ke Bank dimana uang berasal serta mengurangi jumlah uang yang beredar.

Ekonomi akan jatuh menuju deflationary recession bahkan lebih parah lagi. Peristiwa Great Depression di Amerika di tahun 1930 an adalah fakta sejarah yang tidak bisa dilupakan. Apakah pada tahun tersebut terjadi kelangkaan barang? Sama sekali tidak. Toko-toko penuh dengan persediaan barang. Apakah terjadi kelangkaan tenaga kerja? Sama sekali tidak, tingkat pengangguran mencapai angka 25%. Dan juga peristiwa di jepang beberapa tahun belakang yang mengalami inflasi sehingga beberapa Toko tutup dan penurunan gaji karyawan.

Terakhir, Pada 01 Maret 2016, Wakil Presiden Jusuf Kalla berpendapat bahwa lebih baik inflasi sedikit daripada deflasi dalam upaya menjaga stabilitas perekonomian nasional.

"Kalau deflasi itu kan artinya terjadi penurunan harga antara lain disebabkan karena penurunan permintaan. Jadi deflasi tidak selalu baik," katanya di Kantor Wapres RI di Jakarta, Selasa (1/3/2016).

Pernyataan Kalla tersebut untuk menanggapi deflasi nasional pada Februari 2016 sebesar 0,09%.

"Deflasi selama dua-tiga bulan berbahaya. Lebih baik inflasi sedikit, tapi jangan deflasi terus menerus. Kalau terjadi deflasi dalam waktu dua-tiga bulan, itu artinya terjadi pelemahan ekonomi," ujarnya memaparkan.

Butuh Konsultasi?

Hubungi Kami