ANDA WAJIB TAHU TENTANG INITIAL PUBLIC OFFERING

Written by Holis Syaputra, December 04, 2020

Trading saham berarti harus siap mempelajari semua elemen yang ada dalam saham, termasuk informasi-informasi kekinian yang bisa membuat pengetahuan dan trading anda tetep up to date. Pada artikel kali ini, saya akan mengupas tentang Initial Public Offering dalam dunia trading saham. Kira-kira anda sudah ada gambaran mengenai IPO? atau anda belum mendapatkan informasi yang benar mengenai IPO? yuk sama-sama belajar.

Dalam bahasa Indonesia, IPO atau Initial Public Offering disebut sebagai Penawaran Saham Perdana. Dengan demikian IPO adalah saham suatu perusahaan yang pertama kali dilepas untuk ditawarkan atau dijual kepada masyarakat / publik. Karena itu perusahaan yang melakukan IPO sering disebut sedang "GO PUBLIC". Saat IPO, Perusahaan juga nantinya akan listing di Bursa Efek Indonesia dan hasil penjualan saham perdananya akan mendapatkan dana segar untuk ekspansi usaha.

Tujuan Initial Public Offering (IPO): 

Mengapa suatu perusahaan mau melepas atau menjual sahamnya ke publik/masyarakat? Ada berbagai macam tujuan perusahaan melakukan IPO, diantaranya adalah:

Mendapatkan Dana Murah. Perusahaan bisa mendapatkan dana dari berbagai sumber misalnya mengeluarkan obligasi, meminjam uang dari bank. Tapi kedua cara tersebut memiliki kewajiban, yaitu membayar bunga. Sedangkan kalau perusahaan melepas saham untuk mendapat dana, perusahaan tidak terbebani bunga.

Kinerja Keuangan Perusahaan Lebih Baik. Dengan mendapatkan dana murah tersebut, perusahaan bisa membayar utang dan memperbaiki laporan keuangannya dengan cepat. Potensi pertumbuhan lebih cepat. Perusahaan bisa saja menggunakan dana internat untuk ekspansi, misalnya untuk membuka cabang. Tetapi jika memiliki dana murah, ekspansi bisa lebih cepat dan dalam jangka panjang potensi pertumbuhan perusahaan bisa lebih besar.

Meningkatkan Citra Perusahaan. Perusahaan yang go public biasanya akan disorot oleh media. Oleh karena itu, jika perusahaan tersebut memiliki kinerja yang baik, maka sorotan media dapat menjadi salah satu alat marketing secara tidak langsung bagi perusahaan. Dengan demikian, semakin banyak orang yang mengenal perusahaan tersebut, dan tentunya menjadi tertarik untuk membeli saham tersebut. Alhasil, harga saham perusahaan tersebut mengalami kenaikan

Meningkatkan Nilai Perusahaan Secara Keseluruhan. Dengan go publik, nilai perusahaan berpeluang jauh meningkat di masa depan seiring dengan kenaikan harga sahamnya. Jika perusahaan dipersepsi memiliki kinerja yang baik oleh investor, maka peluang kenaikan saham juga meningkat.

Di atas, telah kita bahas bersama mengenai definisi dan tujuan diadakanya IPO saham. Meskipun pengertian IPO dianggap sederhana sebagai saham yang dimiliki bersama, namun dalam pengajuan proses IPO-nya perlu melalui beberapa mekanisme, Sebaiknya kita jg mengetahui tentang mekanisme IPO.

Mekanisme Initial Public Offering (IPO): 

Melakukan pertemuan dengan emiten (pemilik perusahaan atau saham). Pertemuan semacam ini biasa disebut Due Diligence Meeting. Pihak-pihak yang harus ada dalam pertemuan ini antara lain emiten (pemilik saham), perusahaan sekuritas (underwriter), appraiser (penilai aset perusahaan), auditor independen, serta konsultan hukum.

Melakukan Public Expose dan Roadshow. Pada tahap ini, perusahaan harus memperkenalkan IPO sahamnya melalui presentasi prediksi perkembangan dan pertumbuhan perusahaan di masa depan kepada calon investor.

Book Building. Kondisi dimana para investor mulai melakukan penawaran dengan harga dan jumlah saham tertentu. Pada tahap ini, bisa saja terjadi oversubscribe (saham yang dipesan lebih banyak daripada saham yang ditawarkan) sehingga harga sahamnya menjadi mahal, atau justru undersubscribe (saham yang ditawarkan lebih banyak dari saham yang dipesan) sehingga harganya murah.

Penentuan Harga. Setelah mengetahui jumlah saham serta jumlah peminatnya, maka langkah terakhir dari mekanisme IPO adalah menentukan harga. Penentuan harga dilakukan oleh perusahaan sekuritas dengan persetujuan emiten.

Di bawah ini Beberapa Contoh atau Track Record Perusahaan yang Telah Listing Di Bursa Efek Indonesia dan Perkembanganya Setelah IPO: 

PT PP Presisi Tbk (PPRE) misalnya, resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Anak perusahaan PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) ini memulai debut perdananya pada Jumat (24/11). PPRE mencatatkan penurunan harga saham sebesar 4,65% pada perdagangan perdana di BEI. Saham emiten ini ditutup pada level Rp 410, dari harga IPO senilai Rp 430.

Anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), yakni PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) juga mengalami hal serupa. Harag saham emiten yang melantai di bursa pada 10 Oktober 2017 sempat turun ke level Rp 340 selang sehari pasca pembukaan. Harga IPO GMFI yakni Rp 400 per saham.

RECOMMENDATION FROM EXPERT:

Jadi, IPO atau Initial Public Offering disebut sebagai Penawaran Saham Perdana. Karena itu perusahaan yang melakukan IPO sering disebut sedang "GO PUBLIC". Pelajari artikel di atas secara terperinci

Share artikel ini ke temanmu dan DAPATKAN FREE KONSULTASI langsung dengan Saya untuk berdiskusi tentang Initial Public Offering (IPO)

CALL atau Whatsapp dan cari HOLIS silahkan hubungi di +62 8788.42.50.484

Butuh Konsultasi?

Hubungi Kami