TAHUKAH ANDA DOW THEORY?

Written by Anthonius Edyson, CWM, CTA, November 17, 2020

Banyak cara dan sistem yang digunakan oleh para investor dan trader dalam mendapatkan keuntungan, baik secara fundamental maupun teknikal. Namun, di antara sekian banyak pilihan yang ada, terdapat ilmu teori yang paling dasar, yang wajib untuk Anda ketahui dalam membantu melakukan proses analisa market, yaitu Dow Theory.

Dow Theory atau Teori Dow merupakan teori dasar dari analisa teknikal yang pertama kali dipublikasikan Oleh Charles H. Dow (1851-1902) di 255 Wall Street Journal. Dow merupakan seorang wartawan sekaligus editor dari Wall Street Journal, serta pendiri Dow Jones and Company. Penelitian pertama Dow dilakukan dengan membagikan saham-saham di Wall Street menjadi 2 kelompok, yaitu Industrial Index dan transportation Index. Dia mengatakan bahwa perkembangan industri akan diikuti oleh perluasan di sektor transportasi, karena pabrik membutuhkan transportasi untuk mendistribusikan barang-barang hasil produksinya.


Pada tahun 1880 ia pindah ke New York, di mana ia bertemu dengan seseorang yang bekerja di Wall Street dan bekerja sebagai reporter bidang saham pertambangan. Dia segera menjadi seorang wartawan terkenal dan mampu melakukan analisis keuangan. Bahkan Dow, bisa menangani sejumlah besar informasi rahasia. Pada akhir 1880, Dow pindah kerja untuk "Kantor Berita Kiernan", dimana ia bertemu rekannya Edward D. Jones, yang kebetulan ternyata adalah penggemar Dow.

Analisis Teknis lahir dari ide-ide Charles Dow dan mitranya Edward Jones yang bekerja di perusahaan Dow Jones and Company sejak tahun 1882. Ide-ide ini diterbitkan dalam Wall Street Journal dan pada saat ini diterima oleh sebagian besar penganut analisis teknis meskipun sebagian besar tidak mengenal sumbernya.

Beberapa metode teori pasar menurut  Teori Dow antara lain:

1. Pasar forex mempunyai 3 pola pergerakan swing (ayunan) yang berbeda yaitu ayunan pokok (main swing) jangka panjang, medium swing dan swing jangka pendek (short swing).

2. Pasar mempunyai 3 fase yang terdiri dari fase pembelian awal oleh para pakar investasi, fase pembelian oleh publik ketika kemudian mereka tertarik dan mengikuti langkah para pakar, dan fase penjualan oleh para pakar ketika harga telah mencapai puncaknya untuk merealisasikan keuntungannya (fase profit taking).

3. Semua berita dan rumor telah didiscount oleh pasar seperti yang tercermin pada harga itu sendiri.

4. Antar pasar selalu berhubungan erat, pergerakan satu jenis pasar bisa mempengaruhi pasar yang lain (hubungan intermarket).

5. Kekuatan trend selalu dikonfirmasikan oleh jumlah volume perdagangan (khususnya untuk pasar yang ada bursanya).

6. Trend akan terus bergerak hingga ada sinyal yang mengisyaratkan pergerakan reversal. Pada umumnya jika terjadi penurunan 20% (untuk uptrend) arah trend akan cenderung berbalik (bearish).


Untuk trader forex jangka panjang teori Charles Dow tersebut akan sangat berguna. Sebaliknya bagi trader jangka pendek atau trader harian teori itu kurang bisa diterapkan karena trader akan cenderung bertindak sebelum ada konfirmasi yang valid. Bagi trader jangka panjang memahami fase-fase yang berbeda tersebut akan sangat penting untuk menentukan momentum trade yang tepat, seperti yang pernah dikatakan investor terkemuka Warren Buffet: “pertama-tama akan masuk para innovator, kemudian para imitator (peniru) dan yang terakhir para idiot”.

Bagi trader forex, pemahaman 3 pola pergerakan swing dan 3 fase akan sangat berguna, sementara pasar yang mendiscount berita dan rumor kurang tampak pengaruhnya mengingat hampir sebagian besar porsi pergerakan pasar forex dikendalikan oleh bank sentral yang selalu merilis isu-isu penting ke seluruh media dunia secara on-line. Semuanya tampak transparan, dan bank sentral juga bisa mengatur likuiditas mata uang negaranya.

Butuh Konsultasi?

Hubungi Kami