MENJADI INVESTOR ATAU TRADER? PERTIMBANGKAN BEBERAPA HAL BERIKUT

Written by Hanna Dalimunthe, November 30, 2020

Jika kalian pernah ingat tagline “Ayo ke Bank” yang diprogramkan Bank Indonesia tahun 2007-2008 untuk mengajak masyarakat kembali memilih bank sebagai pilihan utama dalam mengelola uang dan aset-aset meraka. Seperti yang kita ketahui, banyaknya produk investasi dari berbagai model dan berbagai macam perusahaan sempat membuat orang mulai beralih dari tabungan ke investasi. Hingga saat ini, bank bukan lagi “Holy Grail” atau pilihan satu-satunya untuk berinvestasi karena masih banyak pilihan lain, seperti investasi di pasar modal, emas, properti, dan sebagainya. Dewasa ini, dalam dunia pengelolaan aset, sering kali kita mendengar istilah investasi dan trading. Awalnya, trading hanya digunakan dalam dunia komoditas dan forex. Namun, sejatinya kedua istilah tersebut memiliki tujuan yang sama, yaitu mengembangkan aset dengan cara yang berbeda. Pemahaman yang baik mengenai perbedaan keduanya menjadi kunci sukses dalam mengembangkan aset yang kita kelola. Nah, apa sajakah perbedaan kedua istilah tersebut? Bagaimana kaitannya dengan investasi?

Pahami Perbedaan Antara Investasi dan Trading

Jika dilihat dari latar belakangnya, keduanya memang memiliki tujuan yang sama, yaitu mencari keuntungan. Namun, sebenarnya ada perbedaan yang mendasar antara investasi dan trading. Perbedaan tersebut terletak pada “siapa” yang bekerja secara aktif untuk mendapatkan keuntungan.

Investasi

Sederhananya, investasi diartikan sebagai kegiatan menanamkan modal. Dengan demikian, segala aktivitas ekonomi yang membutuhkan modal dianggap sebagai investasi. Investasi sifatnya pasif. Artinya, Anda sebagai investor tidak menjalankan langsung usaha tersebut untuk mendapatkan keuntungan karena sudah ada pihak lain yang mengelola uang tersebut. Lalu Anda hanya tinggal menikmati keuntungannya saja.


Kelebihan dan Kekurangan Investasi

Saat menyimpan uang di bank, Anda bisa dikatakan sebagai investor. Uang tabungan Anda digunakan pihak bank untuk menjalankan kegiatan bisnis. Kelebihan sebagai investor adalah mendapat keuntungan dalam bentuk bunga tanpa perlu ikut menjalankan bisnis. Investasi adalah pilihan yang tepat bagi Anda yang memiliki kegiatan utama yang lain. Sementara kekurangan dari investasi adalah Anda tidak bisa mengendalikan atau menentukan target profit yang ingin didapatkan dalam periode tertentu. Bisa saja profit yang Anda peroleh signifikan dan bisa saja kemungkinan terburuknya Anda menderita kerugian. Semuanya tergantung kepada pengelolanya dan tingkat profitabilitas perusahaan.

Trading

Kebalikan dari investasi adalah trading, yang sifatnya lebih aktif. Sebagai investor, Anda adalah pelaku usaha yang harus bekerja sendiri untuk mendapatkan target profit pada periode tertentu. Untung dan rugi sebagai hasil dari modal yang Anda tanamkan tergantung pada Anda sendiri sebagai trader. Jika sukses mengelolanya, Anda akan mendapatkan profit. Sebaliknya, Anda akan kehilangan uang dalam jumlah besar jika mengelolanya secara asal-asalan. Salah satu contoh trading adalah aktivitas investasi di bursa berjangka atau foreign exchange (forex). Anda harus mulai memahami sifat dari forex trading, strategi trading, dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi profitabilitas Anda di dunia trading. Karena sifat trading menghendaki investor untuk aktif.

So, Investor atau Trader?

Dalam mengelola dana untuk investasi, Anda harus memahami apakah ingin mengambil keuntungan jangka pendek dengan margin keuntungan dan risiko kecil atau jangka panjang dengan margin dan risiko lebih besar. Dalam hal ini, Anda harus memutuskan apakah akan menjadi trader atau investor atau berlaku sekaligus sebagai investor dan trader. Hal ini bertujuan agar bisa mengambil keuntungan yang besar dalam transaksi, misalnya jual beli saham.

Contohnya begini kita mengaku sebagai investor. Portofolio kita berisi saham-saham yang fundamentalnya tidak jelas, semisal “saham gorengan” dan sebagainya. Kemudian saat melihat fluktuasi harga, kita menjadi panik. Atau sebaliknya kita mengaku sebagai trader, tetapi tidak memiliki rencana trading yang jelas. Hanya ikut-ikutan rumor atau tidak mau cut loss saat tren harga saham berbalik turun. Oleh karena itu, penting untuk memahami posisi Anda, kapan sebagai investor dan kapan sebagai trader.

Butuh Konsultasi?

Hubungi Kami