“MELEK” INFORMASI TENTANG SAHAM PROPERTI

Written by Hanna Dalimunthe, December 01, 2020

Saat semua trader trading di saham, emiten-emiten memiliki daya tarik sendiri-sendiri untuk dilirik oleh trader untuk dibeli atau dikoleksi. Berbagai sektor terus berkembang tahun ke tahun dan emiten-emiten yang berkualitas dan memiliki proskpek yang bagus menjadi pilihan oleh para trader. tak ketinggalan di sektor properti. Properti memang menjadi pilihan tersendiri, karena nilai saham yang cenderung meningkat. Sehingga satu orang bisa memiliki lebih dari satu saham sektor properti, dengan tujuan investasi.

Kata properti sendiri berasal dari bahasa inggris “property” yang berarti sesuatu yang dapat dimiliki seseorang. Di Indonesia, istilah properti identik dengan real estate, rumah, tanah, ruko, gedung, atau gudang. Properti juga berarti kepemilikan seseorang terhadap suatu barang ataupun non barang. Jadi, jika dikaitkan dengan trading saham, properti dikaitkan dengan kegiatan jual dan beli surat berharga dalam bentuk saham di sektor yang berhubungan dengan rumah, tanah, real estate dan sebagainya.

Di Indonesia, pengkhususan trading saham sektor properti juga makin berkembang pesat. Banyak sekali para trader yang memburu sektor ini, belum lagi karena prospeknya juga masih terbilang cenderung baik dan meningkat dari waktu ke waktu. Faktanya, berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), dari 45 saham emiten properti, tujuh di antaranya mendulang gain di atas 100% dan hanya tujuh saham yang terkoreksi.

Mengapa Saham Sektor Properti Masih Layak Dikoleksi? 

Kenaikan Saham Ditopang Oleh Peningkatan Marketing Sales
Rata-rata emiten properti mencatatkan kinerja yang membaik dilihat dari peningkatan marketing sales di tahun 2018 dan 2019. Misalnya, Kita ambil saja contoh Alam Sutera Realty (JK:ASRI) yang mampu membukukan 75% target marketing sales di semester I tahun 2018. Emiten lain1 seperti BSD City (BSDE (JK:BSDE)) membukukan kenaikan marketing sales sebesar +12% pada Q3 2018 dari periode yang sama di tahun lalu. Itu adalah contoh emiten-emiten properti yang memiliki nama di bidang developer properti.
 

Kenaikan Pendapatan dan Laba Bersih yang Masih Berfluktuatif
Meskipun kinerjanya mungkin terlihat bagus dari marketing sales, anda sebenarnya harus juga melihat emiten properti saat ini apakah berkinerja bagus atau tidak. Banyak emiten properti yang membukukan kinerja pendapatan maupun laba bersih yang menurun. Tapi ada juga yang terus meningkat karena dilihat dari laba bersih yang cenderung meningkat. Misal, untuk PWON merupakan salah satu emiten properti yang bagus dengan kenaikan pendapatan dan laba bersih yang konsisten sebanyak 43% di tahun 2019, dan anda harus update soal hal imi. Oleh karena itu sebaiknya wait and see untuk sektor properti karena kinerjanya yang kurang konsisten.

Valuasi yang Murah
Sektor properti merupakan salah satu sektor yang dihargai murah alias memiliki valuasi yang murah. Banyak saham-saham properti yang dihargai sangat murah dengan PER yang rendah pada saat sebelum mengalami kenaikan. Karena valuasi yang murah inilah harga saham properti mengalami rebound dan naik. Untuk saat ini valuasi sektor properti masih murah.

Di Dalam Bursa Efek Indonesia, Sektor Properti Dibagi Menjadi 2 Yaitu:

Sub Sektor Property dan Real Estate 

Sub Sektor Konstruksi dan Bangunan 

RECOMMENDATION FROM EXPERT:

Saham sektor properti bisa menjadi pilihan anda untuk dikoleksi, asal tetap perhatikan perkembangan informasi secara fundamental dan analisa chartnya. 

Bagikan artikel ini kepada teman-teman Anda dan DAPATKAN KONSULTASI GRATIS langsung dengan saya untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang perdagangan saham Indonesia.

CALL or Whatsapp ke +62 8788.42.50.484 dan cari HANNA

Butuh Konsultasi?

Hubungi Kami