MAU NYAMAN INVESTASI SAHAM? PILIH SAHAM BLUE CHIPS!

Written by Karlina, November 19, 2020

Tentunya, menempatkan dana yang ingin di investasikan menjadi salah satu pilihan yang terbaik bagi generasi Millineal dan generasi Z belakangan ini. Seorang trader yang berpengalaman bisa meraup keuntungan dari puluhan hingga ratusan juta rupiah dalam sekali trading. Tetapi begitu juga dengan para Investor, katakanlah Mr. Lo Kheng Hong, beliau disebut-sebut sebagai Warren Buffet-nya Indonesia. Beliau menjadi legenda karena Investasi, bukan karena Trading. Namun, sebelum benar-benar terjun ke dunia investasi saham ini, Anda sebaiknya perlu memahami saham unggulan di bursa efek, yakni saham Blue Chips. Apakah itu saham Blue Chips?

Blue Chips Stock

Berbicara tentang saham Blue Chips, Anda perlu mengetahui sejarah dari saham Blue Chips itu sendiri. Saham Blue Chips atau “Saham Lapis Satu” merupakan jenis saham dengan kapitalisasi pasar tertinggi (di atas Rp10 triliun). Perusahaan yang sahamnya masuk kategori ini memiliki reputasi ditinjau dari sisi fundamental yang sangat baik.

Perlu Anda ketahui juga, penggunaan istilah Blue Chips sendiri berasal dari salah satu permainan kartu terkenal, yakni poker. In this game, taruhan yang digunakan menggunakan tiga keping koin dengan warna merah, putih, dan biru, dan warna biru umumnya memiliki nilai yang paling besar.

Karakter dari Saham Blue Chips

Beberapa karakter yang dimiliki saham Blue Chips di antaranya adalah:

Saham Blue Chips Memiliki Kapitalisasi Pasar yang Besar

Saham bisa dikatakan sebagai saham Blue Chips apabila saham perusahaan tersebut memiliki kapitalisasi pasar yang cukup besar. Nilainya hingga triliunan rupiah, besarnya nilai kapitalisasi pasar ini akan membuat pemain saham atau investor sulit untuk memanipulasi harga atau terhindar dari permainan bandar.
 

Tingkat Likuiditas yang Tinggi

Selain nilai kapitalisasi yang besar, perlu dilihat seberapa besar saham perusahaan tersebut dimiliki publik atau beredar di bursa. Jika kepemilikan publik terlalu sedikit, besar kemungkinan harga saham mudah untuk dimanipulasi sehingga menjadikan saham tersebut tidak likuid di pasar saham. Sebaliknya jika saham tersebut mempunyai tingkat kepemilikan yang tinggi, itu artinya saham itu terbilang likuid.
 

Faktor Fundamental adalah Tolak Ukur Utama

Last but not least, bagaimana kinerja dari perusahaan yang menjual sahamnya di bursa. Apakah bisa menghasilkan laba setiap tahunnya? Apakah bisa mencetak laba yang selalu meningkat setiap tahunnya? Apakah nilai laba yang dihasilkan bisa cukup besar dibandingkan dengan modal perusahaan?

Dengan mengambil patokan jangka waktu lima tahun, perlu diketahui bagaimana stabilitas kinerja perusahaan tersebut. Perusahaan yang selalu berhasil mencetak laba setiap tahunnya apabila satu tahun mengalami penurunan, tahun berikutnya harus bisa naik. Hal ini bisa menjamin pemegang saham untuk tetap bisa mendapatkan dividen setiap tahunnya. Saham perusahaan seperti ini bisa dikatakan sebagai saham Blue Chips.

Window Dressing : Peluang Meraup Keuntungan dari Saham Blue Chips

Memasuki bulan Desember atau bertepatan dengan akhir tahun biasanya akan ada peningkatan signifikan pada harga-harga saham, terutama saham Blue Chips. Fenomena inilah yang biasa disebut sebagai window dressing atau kondisi di mana harga-harga saham yang diperdagangkan cenderung mengalami penguatan menjelang penutupan akhir tahun, yakni bulan Desember. Fenomena ini tidak hanya terjadi di Indonesia. Tidak hanya pasar saham yang mengalami window dressing, tetapi juga reksa dana saham. 

Apakah investasi di saham Blue Chips apakah akan selalu mendapatkan untung? Jawabannya adalah tidak. Karena bila memang selalu dan pasti memberikan keuntungan, tidak akan ada investor yang akan berinvestasi di saham perusahaan kecil atau Third Liner Stocks. Yang akibatnya perusahaan kecil menjadi sulit untuk berkembang dan mustahil untuk masuk menjadi saham Blue Chips.

Di pasar saham, setiap saham perusahaan memiliki potensi untuk memberikan keuntungan kepada pemiliknya. Bukan tidak mungkin Third Liner Stocks lebih banyak menyumbangkan keuntungan daripada saham Blue Chips. Meskipun begitu, banyak investor yang sudah berpengalaman dan manajer investasi yang menyarankan kepada investor pemula untuk mulai berinvestasi di saham Blue Chips saja. Kenapa? Saham Blue Chips biasanya memiliki nilai saham yang lebih stabil. Selain itu, resikonya cenderung kecil daripada saham Second Liner apalagi Third Liner. Perlu diperhatikan saat akan berinvestasi di saham Blue Chips, kendala harganya yang biasanya lebih tinggi daripada saham lainnya. Akan dibutuhkan modal yang cukup besar untuk memulai investasi pada jenis saham ini.

Meminimalisir Resiko? Blue Chips Solusinya

Dari artikel berikut, dapat disimpulkan bahwa dana investor pemula cenderung lebih aman di saham Blue Chips ketimbang saham-saham lainnya. Sementara investor yang sudah makan "asam garam" dari market, biasanya bermain lebih fleksibel dengan membeli saham Blue Chips dan saham Second Liner, resiko berinvestasi di saham Blue Chips terbilang minim, walaupun harganya mahal dan perlu modal besar untuk memulai investasi.

Butuh Konsultasi?

Hubungi Kami