KENALI KONDISI MARKET DENGAN RELATIVE STRENGTH INDEX

Written by Geraldo Kofit, December 07, 2020

Relative Strength Index (selanjutnya akan kita sebut sebagai RSI), memiliki kemiripan dengan stochastic dalam hal membantu untuk mengenali kondisi overbought dan oversold. Indikator ini dikembangkan oleh J. Welles Wilder, Jr dan diperkenalkan pada tahun 1978. Wilder junior sendiri adalah seorang insinyur mesin yang lebih dikenal sebagai seorang analis teknikal yang melahirkan beberapa indikator teknikal yang terkenal selain RSI.


CONTOH ILUSTRASI 

Di bawah ini menandakan RSI bekerja sesuai ketentuan: 


Sebelum masuk dalam pembahasan penggunaan RSI lebih detail, berikut ini adalah langkah-langkah untuk menampilkan RSI di meta trader 4

Langkah I 




Langkah II





Setelah itu akan tampil indikator di meta trader 4 


 

Secara umum, RSI memiliki nilai dari 0 (nol) hingga 100 (seratus). RSI bisa membantu Anda untuk memperkirakan keadaan overbought dan oversold. Pasar dianggap overbought jika RSI berada di bawah 30 dan dianggap overbought bila RSI berada di atas 70. Pada umumnya RSI digunakan untuk mencari sinyal buy dan sell, seperti halnya indikator yang lain. Sinyal sell dicari ketika RSI sudah memasuki area overbought, sebaliknya sinyal buy dicari ketika RSI sudah memasuki area oversold. Konfirmasi sinyal sell adalah ketika RSI turun dari area overbought dan berada di bawah 70, sedangkan konfirmasi buy adalah ketika RSI naik dari area oversold dan berada di atas 30.

RSI tidak seagresif stochastic. RSI termasuk indikator yang jarang memunculkan sinyal buy atau sell. Oleh sebab itu RSI mungkin tidak cocok bagi trader yang agresif, yaitu trader yang ingin melakukan transaksi sebanyak dan sesering mungkin. Namun karena RSI jarang memunculkan sinyal, biasanya kemunculan sinyal diikuti oleh pergerakan yang cukup panjang. Oleh karena itulah RSI cocok bagi trader yang cenderung kalem, yang sangat sabar menanti sinyal RSI untuk melakukan transaksi.

Ada beberapa tips yang bisa Anda gunakan dalam menggunakan RSI untuk mengantisipasi munculnya fake signal. Kita sebut saja sebagai Aturan untuk buy:


1. RSI harus berada di area oversold (di bawah 30).
2. Tunggu sampai RSI lepas dari area oversold (naik ke atas 30).
3. Sebagai penguat, pastikan ada candlestick bullish ketika RSI lepas dari area oversold.
4. Tunggu sampai candlestick tersebut selesai (close).
5. Entry (buy) pada pembukaan candlestick berikutnya.
6. Tempatkan stop loss sedikit di bawah swing low yang terakhir.

Ilustrasi langkah-langkah di atas dapat dipraktekan dengan tampilan sebagai berikut:


RECOMMENDATION FROM EXPERT:

Jangan tempatkan stop loss persis di swing low terakhir. Sebagai antisipasi, jauhkan sedikit di bawah swing low tersebut. Perbanyak latihan melihat pergerakan harga dan chart, dengan latihan dapat membiasakan diri para trader pemula. Join MRG untuk dapatkan rekomendasi signal  FREE dan video-video menarik seputar trading yang SIMPLE tapi POWERFUL.

Share artikel ini ke temanmu dan DAPATKAN FREE KONSULTASI TEKNIK langsung dengan Saya untuk mengenal trading lebih detail.

CALL atau whatsapp dan cari GERALD silahkan hubungi di +62 838.96.96.96.39

Butuh Konsultasi?

Hubungi Kami