JURUS AMPUH JADI TREND FOLLOWING TRADER

Written by Karlina, November 19, 2020

Trading dengan metode Trend-Following merupakan trader yang mengikuti trend yang berarti seseorang menganalisis harga menggunakan perangkat analisis teknikal, menentukan apakah tren pasar sedang naik atau turun, kemudian menggunakannya sebagai dasar untuk memutuskan akan menjual (Sell) atau membeli (Buy). Mereka akan melakukan eksekusi buy jika melihat market naik dan melakukan eksekusi sell apabila market turun.

Namun, trading dengan metode Trend-Following ini tidaklah mudah. Ketika melihat chart saja, trader pemula biasanya bingung, “Di chart H1, harganya naik. Tapi chart D1, harganya turun. Jadi, tren-nya naik atau turun?” Oleh karena itu, dalam pelaksanaannya, trader pengguna metode Trend-Following ini perlu memutuskan dua hal penting sebelum mulai trading, yaitu:

1. Perangkat analisis teknikal apa yang akan digunakan?





Diantara indikator-indikator populer untuk metode Trend-Following terdapat Moving Averages, MACD, Relative Strength Index (RSI), dan On Balance Volume (OBV). Akan tetapi, sebagian trader juga memilih untuk trading tanpa indikator. Alih-alih indikator teknikal, mereka hanya menggambar Trend Line pada chart, atau menganalisa bentuk-bentuk Candlestick yang muncul pada chart saja. Mana yang lebih baik? Cara manapun yang Anda pilih, baik dengan atau tanpa indikator, keduanya sama-sama bisa sukses asalkan Anda sungguh menguasainya.

2. Tren akan dilihat pada timeframe apa?






Kebanyakan trader akan melihat chart pada timeframe yang lebih besar sebagai referensi, kemudian menengok chart pada timeframe lebih kecil untuk eksekusi trading. Bagi trader harian, timeframe referensi biasanya H4, kemudian eksekusi pada timeframe H1. Apabila timeframe H4 menunjukkan tren naik, sedangkan H1 malah menurun, maka hal ini bisa jadi ada indikasi pembalikan harga, atau sekedar koreksi sebentar dan harga akan naik lagi. Hal ini perlu dinilai berdasarkan indikator teknikal atau Candlestick yang muncul pada chart.

Tips Ampuh Untuk Trading Metode Trend Following



Dua hal itu merupakan dasar-dasar dari metode Trend-Following yang perlu dipahami setiap trader. Namun, hanya dua itu saja tidak akan bisa membuat Anda sukses. Ada satu tips ampuh untuk trading Trend-Following yang harus dipahami juga, yaitu: “BUY DIPS IN UPTRENDS AND SELL RALLIES IN DOWNTRENDS”. Artinya, dalam metode Trend-Following, Anda disarankan agar melakukan Buy saat harga yang melaju dalam tren naik sedang terkoreksi turun, dan lakukan Sell ketika harga yang merosot dalam tren turun sedang berbalik naik sejenak. Berikut ini contohnya: Sebagaimana Anda ketahui, harga tak lurus terus sampai ke puncak tertinggi, juga tidak lurus turun terus sampai ke level terendah. Diantara level tertinggi dan terendah, harga akan bergerak seperti zig-zag, meski ada tren tertentu yang dituju. Karenanya, tak perlu menungggu hingga harga naik sampai ke puncaknya baru lakukan Sell, juga tak perlu menunggu hingga harga turun sampai ke level terendah baru lakukan Buy. Justru, dalam metode Trend-Following, yang benar adalah memanfaatkan peluang trading ketika sebuah tren besar sedang terkoreksi.

Untuk menemukan titik-titik koreksi ini, Anda dapat memanfaatkan indikator Oscillator, misalnya RSI atau Channel. Misalnya ketika tren secara umum turun, tetapi RSI sudah oversold, maka itu berarti waktunya harga terkoreksi naik. Ketika RSI sudah mulai berbalik turun, itu merupakan peluang bagi Anda untuk Sell. Alternatif lain, Anda dapat menggambar dua garis sejajar yang mengapit harga dalam tren menurun hingga menyerupai saluran pipa (Channel). Ketika harga mencapai garis teratas, maka kemungkinan akan berbalik turun hingga garis terbawah, sehingga itu merupakan peluang Sell juga.

Mudah bukan!? Untuk membiasakannya, Anda dapat berlatih di akun trading demo, ataupun akun trading live dengan modal kecil. CAT Program menyarankan kepada muridnya untuk trading dimulai dari demo atau real dari modal kecil. Hal ini akan membiasakan anda untuk perang penuh dengan strategy dan senjata.

Butuh Konsultasi?

Hubungi Kami