HINDARI SAHAM GORENGAN SEKARANG! ALASANYA?

Written by Holis Syaputra, December 04, 2020

Saham gorengan adalah saham dengan kualitas jelek yang telah direkayasa oleh sejumlah pihak yang lazim disebut bandar saham untuk mengeruk keuntungan dalam jangka pendek. Bandar saham yang melakukan metode penggorengan biasanya memiliki saham dalam jumlah banyak. Saham-saham gorengan biasanya berasal dari saham lapis kedua atau ketiga dengan nilai kapitalisasi pasar kecil serta jumlah pemegang saham publik sedikit.

Lalu Mengapa Trader Harus Menghindari Saham Gorengan? Yuk Kenali Alasan Besarnya

  • Volume dan Nilai Transaksi Harian Tidak Wajar

Kapitalisasi pasarnya yang kecil dan masuk kategori lapis dua atau saham lapis tiga, tetapi volume dan nilai transaksi hariannya sangat tinggi dibanding perusahaan sejenis, bahkan menyamai transaksi saham unggulan (blue chip). Kapitalisasi pasar adalah ukuran besarnya sebuah perusahaan, didapatkan dari jumlah saham beredar perseroan dikalikan harga pasarnya. Untuk membandingkan sebuah perusahaan dengan satu atau lebih perusahaan lain yang sejenis, sebaiknya memperhatikan juga kapitalisasi pasarnya karena selisih yang terlalu jauh akan menyebabkan perbandingan kedua saham kurang berimbang. Dengan kapitalisasi pasar yang kecil dan/atau kepemilikan investor ritel yang mini, maka bandar dapat lebih mudah dan lebih murah mengelola saham-saham gorengan yang menjadi komoditasnya di pasar modal.

  • Fundamental Perusahaan Tidak Jelas

Sudah sewajarnya jika harga saham akan mengikuti perkembangan fundamental perusahaannya. Bila perusahaan tersebut mencetak keuntungan, sudah sewajarnya harga sahamnya naik. Namun, tidak berlaku pada saham gorengan. Pada saham gorengan, pergerakan keuntungan seringkali tidak sesuai dengan kinerja fundamental perusahaan tersebut. Sudah menjadi rahasia umum, bahwa bandar saham yang menggerakkan harga tersebut sehingga harga saham menjadi naik dan turun secara drastis hingga mencapai batas auto reject bursa. Investor yang sudah terlanjur membeli saham, sudah pasti masuk ke dalam jebakan bandar saham tersebut.

  • Masuk ke dalam daftar unusual market activity (UMA).


Saham tersebut biasanya disemprit duluan oleh PT Bursa Efek Indonesia karena kenaikan yang terlalu ekstrem lebih dari 2 hari. Definisi ekstrem adalah naik hingga batas terbesar harian (auto reject atas, ARA), baik 20%, 25%, atau 35% per hari, tergantung dari harga sahamnya. Untuk kelas saham di atas Rp 5.000/saham, ARA-nya hanya 20%. Saham di antara Rp 200-Rp5.000/saham 25%. Dan saham dengan harga Rp 50-Rp 200/sahama adalah sebesar 35% per harinya. Karena sudah masuk radar bursa, maka UMA juga dapat menjadi alarm dan peringatan kepada investor dan trader di pasar bahwa penguatan harganya sudah di luar kebiasaan dan ada kemungkinan saham tersebut sedang dibandari predator pasar.

RECOMMENDATION FROM EXPERT :

Nah, sekarang Anda sudah paham kan tentang hal yang anda dapatkan tentang menghindari saham gorengan! Yuk wujudkan!
Pastikan anda Mengetahuinya dengan BACA dan PAHAMI dalam artikel ini.
Share artikel ini ke temanmu dan DAPATKAN FREE KONSULTASI langsung dengan Saya untuk mengenal trading lebih detail.
CALL atau whatsapp dan cari HOLIS silahkan hubungi di SINI

Butuh Konsultasi?

Hubungi Kami