DEFLASI : DAMPAK TERHADAP PEREKONOMIAN & CARA MENGATASINYA

Written by Hadi Jumaidi, December 03, 2020

Deflasi adalah suatu periode dimana secara umum tingkat harga-harga merosot, dan tidak termasuk dalam siklus ekonomi yang normal. Dampak deflasi terhadap perekonomian tidak sesederhana yang diperkirakan. Pada awalnya ekonom memperkirakan deflasi akan cepat bisa diatasi, tetapi pada kenyataannya belum ada satu negara yang bisa mengatasi kerusakan akibat deflasi hingga ekonomi kembali berjalan normal. Sebagai contoh Hong Kong yang pernah mengalami periode deflasi pada tahun 2002 dan hingga kini belum bisa memperbaiki dampak akibat deflasi tersebut.

Deflasi memang fenomena yang jarang terjadi dan tidak termasuk dalam siklus ekonomi normal. Jika keadaan ini terjadi tentu ada yang salah dalam perekonomian. Ada beberapa faktor penyebab deflasi yang semuanya berakar dari permintaan dan penawaran. Kita tahu bahwa harga barang dan jasa dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran.  Jika permintaan turun maka harga juga akan turun. Pada umumnya penyebab keadaan deflasi adalah, Terlalu banyak produsen dengan produk yang sama. Jika terlalu banyak perusahaan yang memproduksi barang atau jasa yang sama maka persaingan akan ketat sehingga harga akan cenderung turun. Hal ini disebabkan oleh semakin mudahnya produsen memperoleh pinjaman dari bank sehingga akan memicu ekspansi atau memproduksi barang-barang baru. Faktor ini bisa disebabkan oleh rendahnya tingkat suku bunga atau perubahan kebijakan bank.

Dampak Deflasi Terhadap Perekonomian

Merosotnya Pendapatan Sektor Bisnis

Agar bisa tetap kompetitif harga harus diturunkan, dan jika keadaan ini berlangsung terus-menerus maka keuntungan sektor bisnis yang mencakup industri, manufaktur, perdagangan bahkan perumahan dan jasa akan merosot tajam, bahkan mengalami kerugian. Dalam keadaan normal keuntungan sektor bisnis memang bisa turun, tetapi akan mengalami recovery, tetapi dalam perekonomian yang sedang mengalami deflasi hal tersebut tidak terjadi meskipun mereka melakukan efisiensi dalam produksi atau bisa mengurangi biaya belanja material yang harganya terus turun. Mereka akan mengalami kerugian besar bila keadaan deflasi terus berlangsung hingga harus menghentikan aktivitasnya.
 

Pengurangan Gaji & Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)

Sebagai akibat dari point 1, maka banyak perusahaan yang akan mengurangi pengeluaran dengan berbagai cara termasuk menghentikan sebagian usahanya, mengurangi gaji para karyawan, merumahkan sementara karyawan yang dianggap kurang berfungsi bahkan melakukan pemutusan hubungan kerja. Ini jauh lebih buruk dari dampak yang ditimbulkan oleh inflasi.
 

Anjloknya Investasi & Harga-harga Saham

Akibat dari point 1, para investor tentu akan menahan dananya sambil menunggu peluang pasca deflasi. Karena banyak perusahaan merugi tentu saja harga sahamnya merosot, dan efek domino ini akan berlangsung dengan cepat hingga indeks harga saham anjlok. Para investor tentu tidak akan menahan portofolio-nya di saham.
 

Perubahan Pola Pengeluaran Konsumen

Hubungan antara deflasi dan pengeluaran konsumen relatif agak kompleks dan sulit diperkirakan. Namun secara umum dalam keadaan deflasi pada mulanya mereka akan memanfaatkan turunnya harga-harga sehingga pengeluaran konsumen naik tajam. Setelah gaji mereka berkurang atau bahkan tidak bekerja lagi akibat dari point 2, mereka akan mengurangi pengeluarannya dengan tajam pula, sehingga angka pengeluaran konsumen akan berubah turun tajam. Sungguh tidak bisa dibayangkan bagaimana akibat jangka panjangnya bila deflasi tidak cepat ditanggulangi.
 

Turunnya Iklim Kredit

Akibat dari point 1 dan point 2, para kreditur akan membatasi nilai kreditnya atau menghentikan kredit baru. Banyak perusahaan leasing (property, mobil dan lainnya) yang mengalami kesulitan pada saat deflasi akibat banyak peminjam yang default (gagal bayar). Bank telah menurunkan suku bunga pinjaman, tetapi hanya sedikit yang bersedia meminjam.

Cara Mengatasi Deflasi

Setiap negara mempunyai cara yang berbeda dalam mengatasi deflasi. Depresi besar di AS (great depression) pada tahun 1930-an adalah contoh klasik dari efek spiral yang disebabkan oleh keadaan deflasi. Karena belum ada contoh dalam mengatasi keadaan seperti itu, pemerintah AS mengambil tindakan yang ternyata tidak efektif. Pada waktu itu presiden AS Franklin D. Roosevelt yakin bahwa deflasi yang terjadi disebabkan oleh kelebihan penawaran (supply) barang dan jasa di pasar, sehingga ia berusaha untuk menguranginya dengan cara membeli ladang-ladang pertanian dan perkebunan sehingga produk-produknya tidak membanjiri pasar. Tetapi ternyata solusi ini malah membuat perekonomian bertambah buruk dan efek spiral deflasi tetap berlangsung.

Untuk memutus rantai efek spiral deflasi diperlukan tindakan yang disiplin dan tidak terburu-buru. Dalam perkembangan selanjutnya negara-negara yang pernah mengalami keadaan deflasi belajar bahwa bank sentral mempunyai peran yang sangat penting dalam mengatasi keadaan deflasi, yaitu membanjiri pasar dengan uang, atau meningkatkan jumlah uang beredar. Sebagai contoh The Fed, Bank of Japan (BoJ) dan Bank of England (BoE) yang melakukan quantitative easing (QE) dengan membeli surat-surat berharga (bond, obligasi dan lainnya) begitu tampak gejala deflasi.

Agar lebih efektif tindakan QE juga dibarengi dengan penurunan suku bunga hingga tingkat yang paling rendah seperti The Fed yang suku bunganya saat ini 0.25%, BoE 0.5%, BoJ 0.1%, SNB (Swiss) 0.125% dan terakhir ECB (kawasan Euro) yang memangkas suku bunganya hingga 0.15% menyusul deflasi yang mulai menghantam kawasan 18 negara pengguna mata uang Euro itu. Dengan tingkat suku bunga pinjaman yang sangat rendah diharapkan bisa merangsang aktivitas perekonomian sehingga angka pertumbuhan bisa meningkat. Meskipun cara meningkatkan jumlah uang beredar tersebut bisa berdampak pada bahaya lainnya yaitu tingkat inflasi yang berlebihan, tetapi penerapan QE yang cermat dan terukur bisa menghindari hal tersebut, seperti The Fed yang telah melakukan tapering. Sejauh ini cara penerapan kebijakan QE yang moderat dan terukur masih dianggap efektif dalam mengatasi deflasi.

RECOMMENDATION FROM EXPERT :

Terus belajar dan jangan menyerah, dapatkan FREE Edukasi di Live Trading School MRG Premiere

Share artikel ini ke temanmu dan DAPATKAN FREE KONSULTASI dengan Saya untuk memaksimalkan profit anda.

CALL atau whatsapp dan cari HADI silahkan hubungi di +62 838.96.96.96.39

Butuh Konsultasi?

Hubungi Kami