MENGENAL IHSG SEBAGAI BAROMETER BURSA

Written by Tria Okta Putri Tuban Oku, December 08, 2020

Pengertian Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

Indeks Harga Saham Gabungan biasanya disingkat dengan nama IHSG, dalam Bahasa Inggris dia biasa disebut juga dengan Indonesia Composite Index, ICI, atau IDX Composite. Pengertian Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) atau arti IHSG adalah merupakan satu dari beberapa indeks pasar saham (stock market) yang dipakai oleh Bursa Efek Indonesia (BEI; dahulu Bursa Efek Jakarta (BEJ)). Umumnya di bursa saham dunia mengenal lebih dari satu indeks. Contohnya di AS, ada S&P500, Dow Jones, Nasdaq. Sedangkan di BEI, ada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) atau Jakarta Composite Index (JCI), Indeks LQ45, Jakarta Islamic Index (JII), Indeks Sektoral, serta Indeks Individual. Selain indeks utama tersebut, indeks lainnya adalah Kompas-100 dan Bisnis-27.

IHSG pertama kali diperkenalkan pada tanggal 1 April 1983. Tapi, hari dasar perhitungan IHSG adalah tanggal 10 Agustus 1982 dengan nilai 100. Kalau IHSG merepresentasikan rata-rata dari seluruh saham di BEI, LQ45 hanya menghitung indeks untuk 45 saham unggulan yang cukup aktif. Jakarta Islamic Index (JII) memuat 30 saham pilihan yang memenuhi syarat yang ditetapkan oleh Dewan Syariah Nasional (DSN) MUI. Indeks sektoral sesuai namanya memuat saham yang memiliki kesamaan bidang bisnis. Sedangkan Indeks Individual, tentu saja satu saham saja.

 

Secara Definisi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah sebuah rata-rata tertimbang berdasarkan kapitalisasi pasar dari saham-saham yang membentuk IHSG.  Karena rata-rata tertimbang ini, maka saham dengan kapitalisasi yang besar, akan memberikan pengaruh kepada IHSG atau lebih menentukan pergerakan dari IHSG, dibandingkan dengan saham dengan kapitalisasi pasar yang lebih kecil.

 

IHSG ini berfungsi sebagai barometer dari bursa.  Meski IHSG sebenarnya dihitung dengan menggunakan rata-rata tertimbang, akan tetapi pelaku pasar (dan juga kalangan media) sering kali lupa dengan kata ‘tertimbang’-nya dan lebih fokus pada kata: ‘rata-rata’.  Hasilnya: jika IHSG naik. maka dianggap bahwa sebagian besar harga saham mengalami kenaikan, demikian juga ketika IHSG turun, maka dianggap harga saham sebagian besar mengalami penurunan.  Padahal kenyataannya: kenaikan IHSG sering kali hanya menunjukkan bahwa saham-saham yang berkapitalisasi besar cenderung untuk bergerak naik, sedangkan saham yang kapitalisasinya kecil entah kemana, dan demikian juga sebaliknya.

Cara Menghitung Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

 

Prinsip yang dipakai dalam cara menghitung indeks harga saham merupakan jumlah Nilai Pasar dari total seluruh saham yang telah tercatat pada pada BEI sejak tanggal 10 Agustus 1982. Jumlah Nilai Pasar ini merupakan total keseluruhan perkalian setiap saham yang tercatat (kecuali khusu perusahaan yang sedang berada dalam program restrukturisasi) dengan harga di BEJ pada hari tersebut. Rumus perhitungan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah sebagai berikut:

Perhitungan Indeks mewakili pergerakan harga seluruh saham di pasar/bursa efek Indonesia yang terjadi melalui sistem jual beli lelang. Nilai Dasar ini akan diatur secara cepat dan tepat jika terjadi perubahan kapital suatu emiten atau terdapat faktor-faktor lain yang tidak memiliki hubungan dengan harga saham. Penyesuaian ini akan dilaksanakan jika ada pendaftaran masuk emiten baru, HMETD (right issue), partial/company listing, waran dan obligasi konversi demikian juga delisting. Ketika terdapat kasus stock split, dividen saham atau saham bonus, Nilai Dasar tidak disesuaikan, ini adalah karena Nilai Pasar itu tidak terpengaruh. Harga saham yang dipakai untuk menghitung IHSG merupakan harga saham yang terdapat di pasar reguler yang diatur dengan mengacu pada harga yang terjadi berdasarkan sistem perdagangan lelang.

Perhitungan IHSG ini dilaksanakan setiap hari, yaitu ketika penutupan proses jual beli di bursa pada setiap harinya. Sekarang ini, pelaksanaan perhitungan IHSG ini bisa dilaksanakan beberapa kali atau bahkan dalam beberapa menit, hal ini bisa dilakukan setelah sistem jual beli otomasi diimplementasikan dengan baik, seperti sekarang ini dimana software jual beli sudah sangat canggih.

 

RECOMMENDATION FROM EXPERT:

Jadi, IHSG ini berfungsi sebagai barometer dari bursa dan  sebuah rata-rata tertimbang berdasarkan kapitalisasi pasar dari saham-saham yang membentuk IHSG tersebut. 

Pastikan anda Mengatahuinya dengan BACA dan PAHAMI dalam artikel ini.

Share artikel ini ke temanmu dan DAPATKAN FREE KONSULTASI langsung dengan Saya untuk mengenal trading lebih detail.

CALL atau whatsapp dan cari TRIA OKTA silahkan hubungi di +62 838.96.96.96.39

Butuh Konsultasi?

Hubungi Kami