BELAJAR SAHAM: RIGHT ISSUE DALAM PASAR MODAL

Written by Anthonius Edyson, CWM, CTA, November 17, 2020

Seorang investor atau pemegang saham merupakan pemilik perusahaan, jadi investor bisa mempunyai beberapa hak tertentu dan salah satunya adalah Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dalam aksi korporasi right issue. HMETD dalam pasar modal ini merupakan hak yang diperoleh pemilik saham untuk membeli saham baru pada periode dan harga yang sudah ditentukan oleh perusahaan.

Berikut 5 hal penting yang perlu Anda ketahui mengenai right issue dalam pasar modal:

1. Alasan perusahaan melakukan right issue
Pada dasarnya, alasan perusahaan melakukan right issue adalah untuk mengumpulkan dana sebagai tambahan modal lagi. Biasanya perusahaan yang right issue masih dalam tahapan pertumbuhan tinggi, dan dana segar yang terhimpun akan digunakan untuk ekspansi usaha, membayar pinjaman, atau untuk modal kerja. Jika right issue dilaksanakan untuk keperluan ekspansi usaha, maka aksi korporasi perusahaan bisa dipandang positif.

Beberapa perusahaan melakukan right issue dengan tujuan untuk menambah porsi kepemilikan pemegang saham atau meningkatkan jumlah saham beredar agar nantinya saham menjadi lebih likuid. Selain itu, perusahaan bisa juga right issue agar kapitalisasi pasar perusahaan menjadi lebih besar. Right issue ini sebenarnya hampir mirip dengan stocksplit, tapi bedanya kalau right issue bisa menambah dana dari investor sekaligus dapat menaikkan kapitalisasi pasar perusahaan.

2. Manfaat right issue
Mengingat tujuan suatu perusahaan melakukan aksi right issue adalah untuk mengumpulkan dana tambahan, maka manfaat dari right issue bagi perusahaan adalah perusahaan bisa menggunakan dana tersebut sebagai sumber modal usaha baru selain pinjaman dari bank. Hal ini bisa saja terjadi ketika terjadi pelemahan ekonomi dan membuat perusahaan sulit meminjam dana dari bank.

Sementara itu, manfaat right issue bagi investor pemegang saham perusahaan tersebut adalah harga pelaksanaan saham baru right issue yang ditawarkan biasanya di-diskon karena berada di bawah harga pasar. Selisih harga eksekusi dan harga saham di pasar terkadang cukup signifikan dan bergantung pada seberapa besar suatu perusahaan itu ingin mendorong minat investor untuk berpartisipasi dalam aksi korporasinya.

3. Sisi negatif right issue
Aksi korporasi right issue perusahaan umumnya tidak disukai oleh investor karena akan memberikan dampak negatif pada kepemilikan saham investor. Hal ini terjadi karena right issue akan menimbulkan saham emiten mengalami dilusi. Dilusi saham adalah penurunan komposisi kepemilikan saham investor akibat dari adanya penambahan saham baru.

Penerbitan saham baru ini akan merugikan investor saham jika investor ini tidak berbuat apa-apa karena persentase kepemilikan sahamnya otomatis berkurang. Akan tetapi, dampak negatif ini bisa diatasi dengan melaksanakan HMETD, yakni melakukan pembelian saham baru yang ditawarkan oleh emiten. Sedangkan apabila tidak memiliki dana untuk melakukan transaksi pembelian saham tersebut, pemegang saham dapat menjual HMETD saham baru kepada investor lain yang berminat. Hasil penjualan HMETD ini kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk menutupi kerugian dari efek dilusi harga saham.

4. Hal-hal yang harus dilakukan sebelum HMETD
Ketika perusahaan memutuskan untuk melakukan right issue, jumlah saham perusahaan tersebut akan bertambah. Apabila jumlah saham perusahaan yang melakukan right issue bertambah dan dana yang masuk ke perusahaan sama dengan pasar saham, maka tidak terjadi dilusi sehingga aksi perusahaan untuk right issue ini tidak merugikan bagi pemegang saham. Apabila Anda masih bingung untuk memutuskan apakah akan menggunakan HMETD, sebaiknya Anda perlu mengetahui dan melakukan beberapa hal berikut ini.

- Melakukan valuasi harga pelaksanaan (Eksekusi)
Pertama, Anda harus menimbang harga pelaksanaan yang ditawarkan perusahaan apakah wajar atau mahal. Untuk mengetahui apakah harga eksekusi ini wajar atau tidak, sebaiknya lakukan valuasi harga saham tersebut. Perlu diperhatikan bahwa harga saham pelaksanaan yang bagus dan ideal adalah bukan harga saham yang murah, hanya karena harga saham itu berada di bawah harga pasar. Oleh karena itu, lakukanlah valuasi harga dengan menghitung jumlah total kapitalisasi pasar saham emiten tersebut dan menimbang rasio PER (Price Earning Ratio) serta kinerja perusahaan.

- Perhatikan Kemungkinan Terjadinya Efek Dilusi
Aspek kedua yang harus dipertimbangkan investor saham sebelum melaksanakan HMETD adalah efek dilusi yang kemungkinan terjadi. Maka dari itu, sebaiknya Anda amati perbedaan jumlah saham baru yang diterbitkan dengan jumlah saham lama. Ketika suatu emiten melakukan right issue dengan jumlah saham yang tidak jauh melebihi jumlah saham lama, maka aksi korporasi emiten ini dapat dikategorikan wajar.

Sebagai contoh, emiten A mempunyai saham di pasar sebanyak 2 miliar. Apabila emiten A ini melakukan right issue saham baru tidak melebihi 2 miliar tersebut, maka hal ini masih dianggap wajar. Sebaliknya, jika emiten A ini melakukan right issue sebesar 4 atau bahkan bisa 5 miliar saham, sebaiknya tidak diambil karena efek dilusi yang terjadi bisa melebihi 50 persen.

- Cari tahu tentang calon pembeli saham dan kebijakan right issue
Langkah selanjutnya yang perlu diambil sebelum HMETD adalah menyelidiki siapa saja calon pembeli saham baru. Ini harus dilakukan untuk menghindari ketidakjelasan calon pembeli siaga dan potensi tidak adanya calon pembeli, sehingga saham baru itu langsung begitu saja dijual ke publik. Hal tersebut bisa sangat berdampak negatif terhadap harga saham di pasar.

Di samping itu, cari tahu juga tentang kebijakan right issue, apakah aksi korporasi ini dilaksanakan menggunakan HMETD atau tidak. Jika perusahaan tidak menawarkan HMETD kepada investor, hal ini akan memunculkan spekulasi bahwa dana hasil right issue akan dimanfaatkan emiten tidak untuk ekspansi usaha, melainkan untuk membayar utang perusahaan.

5. Mekanisme right issue emiten
Mekanisme pelaksanaan right issue suatu emiten biasanya diawali dengan pengumuman perusahaan terkait hal-hal penting berikut ini.

- Rencana penggunaan dana
Pengumuman dalam hal ini sangat penting untuk disebarkan ke investor saham agar investor mengetahui tujuan right issue emiten. Para pemegang saham perlu waspada apabila rencana penggunaan dana right issue adalah untuk melunasi utang. Biasanya perusahaan tersebut sedang mengalami kesulitan dalam melakukan pelunasan utang-utangnya dan tidak dapat meminjam uang dari lembaga keuangan. Kondisi ini berpotensi menyebabkan harga saham turun. Sebaliknya, jika perusahaan akan memanfaatkan dana hasil right issue untuk ekspansi usaha maka langkah emiten right issue kemungkinan besar akan memberikan manfaat bagi pemegang saham, baik dalam bentuk pemberian dividen atau harga sahamnya.

- Informasi terkait rasio HMETD
Informasi ini sangat bermanfaat bagi pemegang saham untuk mengetahui rasio jumlah saham lama dan jumlah saham baru. Kedua data ini selanjutnya juga digunakan dalam perhitungan harga teoritis dari harga saham eksekusi HMETD ini. Dengan mengetahui harga teoritis, para pemegang saham dapat melakukan kalkulasi terhadap capital gain pembelian saham baru.

Setelah pengumuman dari emiten terkait, pemegang saham dapat mengambil haknya dan membeli sahamnya. Di sisi lain, pemegang saham juga dapat mengabaikan penawaran tersebut dan memilih untuk tidak mengeksekusinya. Namun, agar tidak merugi karena persentase kepemilikan saham terdilusi, maka pemegang saham juga bisa menjual saham baru kepada pihak lain.

Aksi korporasi emiten untuk right issue biasanya dinilai negatif oleh para pemegang saham. Namun, pada dasarnya right issue dengan HMETD tidak selalu mendatangkan dampak buruk bagi investor. Agar tidak salah mengambil keputusan ketika suatu emiten melakukan right issue, ada baiknya investor saham memahami apa yang harus dilakukan dan melakukan pertimbangan serta kalkulasi lebih lanjut.

Butuh Konsultasi?

Hubungi Kami